Halaman

Sabtu, 20 Oktober 2012

GATHERING WITH ISMAFARSI

~ EDISI II ~
========================================

Gathering dalam rangka memperingati hari jadi ISMAFARSI yang genap ke-56 ini berlangsung dengan meriah. Tidak hanya anggota ISMAFARSI Komisariat STIKes BTH s
ebagai partisipan namun Sekretaris Jendral ISMAFARSI, Koordinator Wilayah Bandung Raya beserta BPHnya pun menghadiri acara tersebut. Acara yang bertemakan “Miracle of Silahturahmi from Organization” ini berisi acara diskusi refleksi mahasiswa farmasi.
Napak tilas Komisariat ISMAFARSI STIKes BTH juga merupakan salah satu didalamnya.
Sebagai cerminan perjalanan ISMAFARSI di BTH, mulai dari komisaris pertama yaitu Taufik Aziz, Roni, Yanuri, Taufik Hidayat, Mochamad Herdi Nurzaman dan sekarang Hani Herlina. Setiap komisaris mempunyai karakter sendiri dalam pergerakan ISMAFARSI yang dilakukan dan tentunya selalu ada pesan sebagai warisan setiap generasi. Mulai dari komisaris pertama yaitu Taufik Aziz, beliau berpesan “Janganlah menjadi orang-orang seperti gunungan es, gunung yang dari bawah besar dan semakin besar ke atas dimana permasalahan hanya mengembang di bawah tanpa ada pergerakan yang timbul ke permukaan”. Kemudian komisaris selanjutnya yang berpesan bahwa kemana pun dan dimana pun sebisa masih bergerak maka lakukan itu, terus berkarya dan jadikan komsat lebih baik lagi, untuk mendapatkan sesuatu yang banyak maka berilah yang banyak. Untuk acara pertama yang dilakukan ISMAFARSI Komisariat BTH yaitu RAKERWIL di Galunggung. Hasilnya berupa Deklarasi Galunggung yang berisi penyatuan visi misi mahasiswa farmasi.

Selain syukuran sebagai acara inti secara simbolis dalam memperingati HUT ISMAFARSI ini, diskusi refleksi mahasiswa dengan Sekjen ISMAFARSI merupakan hal menarik dimana kita dapat mendengar secara langsung jawaban bijaksana mengenai isu-isu farmasi maupun masalah ISMAFARSI yang dihadapi termasuk di dalamnya menegnai tema yang diangkat yaitu keajaiban silahturahmi, menigkatkan kerjasama antar komisariat, legalitas ISMAFARSI, meningkatkan birokrasi dengan IAI dan ISMAFARSI di mata internasional. Dalam diskusi ini juga dibahas sejarah ISMAFARSI dari mulai berdirinya sampai pergerakan mahasiswa yang dilakukan di masa itu. Dimana farmasi berusaha menunjukkan sebagai salah satu unsur penting bangsa sehingga pada tahun 2007 ISMAFARSI sebagai organisasi mahasiswa farmasi mampu menaungi semua mahasiswa farmasi di seluruh Indonesia. Sebagai farmasis juga harus bisa bergerak untuk mengenalkan profesinya sebagai pelayan kesehatan selain dokter. Sehingga masyarakat akan melihat profesi kita ketika membutuhkannya.

Visi misi Sekjen ISMAFARSI beorientasi pada mahasiswa yang mempunyai daya saing tinggi dan program-program yang terarah pada masyarakat. Misalnya dengan diadakannya PIMFI (Pekan Ilmiah Mahasiswa Farmasi Indonesia) sebagai wadah adu kreativitas dan inovasi dalam menciptakan satu karya ilmiah. Peringatan hari kesehatan, hari tanpa tembakau sedunia, adanya seminar atau penyuluhan kesehatan merupakan bentuk dari pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan. Untuk kegiatan yang akan dilakasnakan seperti Pramunas dan Munas merupakan bentuk pengkaderan secara nasional. Kendala selama beroganisasi dalam ruang lingkup nasional tentunya sulitnya terjalin komunikasi. Namun event nasional yang dilaksanakan ISMAFARSI selalu dijadikan moment untuk saling memantapkan komitmen pengurus ISMAFARSI.
Dan penggunaan teknologi seperti facebook, twitter, skype atau email merupakan cara paling efektif dalam berkomunikasi. Badan Pengurus Harian ISMAFARSI terdiri dari Sekretaris Jendral, Staf Ahli Kesekretariatan, Staf Ahli Keuangan, Staf Ahli Kaderisasi, Staf Ahli Advokasi dan Kajian Strategis, Staf Ahli Eksternal, Staf Ahli Student Exchange Officer, Staf Ahli Pusat Informasi dan Analisa Data, Staf Ahli Pendidikan dan Profesi, Staf Ahli Pengabdian Masyarakat, Staf Ahli Organisasi dan Hukum. Untuk Badan Pengawas berjumlah 3 orang sebagai pengawas dalam 3 wilayah di Indonesia. Sekjen juga dibantu oleh Koordinator Wilayah sebagai penyampai informasi dari Pusat kepada wilayah. Dan adanya komisaris di setiap perguruan tinggi ataupun sekolah tinggi kesehatan merupakan penyampai informasi langsung dari wilayah pada mahasiswa ataupun masyarakat. Disinilah fungsi Komisariat sebagai muka dari ISMAFARSI.

Dalam gathering yang dihadiri oleh Redho Meisudi sebagai Sekjen ISMAFARSI, Widya Norma Insani sebagai Staf Ahli Keuangan dan Iis Riskaningsih sebagai Badan Pengawas. Diakhiri dengan menyanyikan lagu Totalitas Perjuangan sebagai simbol semangat dari mahasiswa yang peduli akan negerinya tercinta. (*Ardelia*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar