Halaman

Sabtu, 20 Oktober 2012

BERBEKAL NIAT, BE THE BEST MAN

~ EDISI I ~
=======================================
 
BERBEKAL NIAT,
BE THE BEST MAN

Eksis adalah langkah awal dalam mewujudkan motto hidupnya. Eksis bukan sembarang eksis, yang hangat di sapa Diki ini hobi eksis dalam organisasi.

Organisasi bukanlah penghalang dalam menjalankan tugas utama nya sebagai mahasiswa. Organisasi tidak pernah lepas dari keseharian nya. Terlebih setelah dilantiknya seba
gai Ketua MAPERWA (Majelis Permusyawaratan Mahasiswa), waktunya dihabiskan dengan ber-bagai kegiatan positif. “Bermanfaat bagi orang lain “, begitulah motto hidup yang menjadi spirit dalam dirinya untuk selalu berbuat yang terbaik bagi lingkungan sosial maupun akademiknya.

Sebagai the leader of MAPERWA, organisasi ini dibuatnya sebagai salah satu step awal untuk mewujudkan motto hidupnya. “Karena organisasi adalah miniatur kehidupan, orang yang berorganisasi akan lebih memanfaatkan waktu yang dimilikinya secara optimal,” tuturnya.

Waktu yang dimiliki setiap manusia sama dalam 1 hari yaitu 24 jam. Tapi optimalisasi waktu setiap orang berbeda. Seperti halnya, seorang Sekjen PBB mampu memimpin dunia dalam waktu 24 jam dan komunitas besar lainnya. Sedangkan waktu akan sia-sia bagi orang yang enggan menghabiskan waktunya untuk hal yang positif. Begitu pula sebagai mahasiswa yang eksis dalam organisasi ini selalu dihadapkan dengan pilihan antara kuliah dan organisasi. Ada 2 hal yang selalu bahan per-timbangan dalam menentukan pilihannya yaitu antara yang penting dan tidak penting dan antara yang genting dan tidak genting. “Dan keputusan pilihan yang harus diambil adalah hal yang penting dan genting dan perlu diingat ketika ada pilihan kuliah atau organsasi maka saya memilih kuliah karena saya bisa berorganisasi karena saya kuliah,” akunya.

Lain hal dalam memanage waktu habluminnalloh dan habluminnannas. “Pada dasarnya ketika kita melakukan seluruh aktivitas kita dengan didasari niat karena Allah. Maka semua
aktivitas, mulai dari kuliah, ber-organisasi dan lainnya akan dinilai ibadah. Dan jangan lupa innamal a’malu binniat artinya sesungguhnya segala awal perbuatan itu dengan niat. Jika niat kita baik maka hasilnya akan baik dan dinilai pahala oleh Allah.” ujarnya.

Menurut Diki, dalam mencapai tujuan pun tidak akan selalu berjalan mulus. Memahami apa yang orientasi kita dalam belajar adalah salah satu cara menyikapi-nya.
“Dalam QS. Al-Insyirah “Innamal ‘usri yusro fa innamal ‘usri yusro” Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan, maka setelah kesulitan ada kemudahan. Ibarat ketika kita lewat jalan tol walaupun ada tulisan “bebas hambatan”, tapi dalam kenyataannya di jalan tol itu ada saja hambatan. Seperti itulah kehidupan, tidak mulus. Tapi kita harus mengambil hikmah dibalik peristiwa.” lanjutnya.

Adakalanya juga kegagalan tidak dapat dihindari. Kegagalan dapat diatasi dengan pemahaman kita atas proses dan hasil. Berorientasilah pada proses bukan pada hasilnya. “Jika kita selalu berorientasi pada hasil maka ketika hasil kita tidak sesuai keinginan kita akan sakit hati, down dan putus asa. Misalnya, ketika nilai di bawah standar. Jika orientasi kita hasil nilai tersebut maka kita akan down. Sebenarnya nilai dari hanyalah sebuah catatan hitam di atas kertas putih. Jika Allah berkehendak kertas itu bisa terbakar, basah bahkan hilang. Tapi yang harus dimiliki mahasiswa adalah skill, skill, keterampilan.” jelasnya.

So, dengan motto “Bermanfaat bagi orang lain.” Diki terus memacu dirinya menjadi generasi yang berprestasi dan membanggakan. Ada pula pesan dari kakak farmasi tingkat 3 ini yaitu jangan pernah merasa sibuk karena setiap ornag mempunyai waktu yang sama dalam 1 hari yaitu 24 jam, tergantung bagaimana cara kita memanfaatkannya. Jangan pula merasa yang paling. Semua manusia dihadapan Tuhan itu sama yang membedakan hanya kadar keimanan dan ketaqwaan. Dalam hal kerajinan lihatlah pohon aren, walaupun hanya setetes demi setetes tapi tetesan itu bisa menjadi gula yang bermanfaat bagi manusia.
Di samping itu, kita harus peka terhadap lingkungan. Jangan diam tapi bergerak. Keluarkan pendapat kita. Hal yang paling penting adalah jangan minder karena kampus kita swasta, yang membedakan hanya pola pikir mahasiswa swasta dan negeri.
KITA BISA SEJAJAR DENGAN MEREKA!!!!

By: Diki Ian Safitri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar